Rabu, 04 Februari 2015

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI - PENENTUAN GOLONGAN DARAH



PENENTUAN GOLONGAN DARAH

Tujuan :  Menentukan Golongan Darah

Alat dan Bahan :
1.        Jarum
2.        Kaca objek dua buah
3.        Kapas
4.        Pipet
5.        Serum anti A
6.        Serum anti B
7.        Alkohol 70%

Cara Kerja :
1.        Membersihkan ujung jari dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70%, jangan mengusapnya agar tetap steril.
2.        Membersihkan jarum dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70%, kemudian menusukkannya ke ujung jari tengah (dapat meminta bantuan teman untuk melakukannya).
3.        Memijit ujung jari agar darah mudah keluar, kemudian meneteskan pada kaca objek A dan B.
4.        Membersihkan kembali ujung jari dengan alkohol 70% apabila darah telah diteteskan.
5.        Memberi setetes serum anti A pada darah di kaca A dan serum anti B pada darah di kaca B.
6.        Mencampur tetesan darah yang telah diberi serum dan amati .
7.        Menentukan golongan darah
a.         Jika darah di A menggumpal sedangkan darah di B tidak, maka termasuk golongan darah A
b.         Jika darah di A tidak menggumpal sedangkan darah di B menggumpal, maka termasuk golongan darah B
c.         Jika darah di A dan B menggumpal , maka termasuk golongan darah AB
d.        Jika darah di A dan Btidak menggumpal, maka termasuk golongan darah O
8.        Mencoba ulang percobaan di atas dengan melakukannya pada seluruh teman.


Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, pada uji golongan darah ternyata di kelas XI MIA 3 terdapat 4 macam golongan darah, yaitu : A, B, AB, dan O.
Kesimpulan tersebut berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

NO
GOLONGAN DARAH
KETERANGAN
1
GOLONGAN DARAH A
Golongan darah A, setelah darah tersebut dicampur dengan serum alfa (anti A), darah tersebut mengalami aglunitasi. Aglunitasi terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung aglunitogen A, dan serum darahnya dapat membuat agglunitin anti B.
2
GOLONGAN DARAH B

Golongan darah B, setelah darah tersebut dicampur dengan serum beta (anti B), darah tersebut mengalami aglunitasi. Aglunitasi terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung aglunitogen B, dan serum darahnya dapat membuat agglunitin anti A.
3
GOLONGAN DARAH AB
Golongan darah AB, karena mengalami aglunitasi setelah dicampurkan serum alfa (anti A) maupun serum beta (anti B). Hal ini dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung aglunitogen, dan serum darahnya tidak dapat membuat agglunitin anti A dan agglunitin  anti B.
4
 
GOLONGAN DARAH O

Golongan darah O, karena tidak mengalami aglunitasi setelah dicampurkan serum alfa (anti A) maupun serum beta (anti B). Hal ini dikarenakan di dalam sel darah tersebut tidak mengandung aglunitogen, dan serum darahnya dapat membuat agglunitin anti A dan agglunitin  anti B.

Pertanyaan :
1.            Golongan darah mana yang paling banyak di kelas Anda ?
Jawaban : Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa golongan darah O lah yang paling banyak didapat.
A       : 10
B       : 8
AB    : 1
O       : 11

2.             Apakah mungkin golongan darah seseorang dapat berubah ?
Jawaban : Golongan darah pada seseorang tidak dapat berubah, hanya saja resusnya dapat berubah. Contohnya ada seseorang pasien yang menderita penyakit sumsum tulang belakang mempunyai golongan darah A rhesus positif. Lalu, ada seseorang pendonor mempunyai golongan darah A negatif. Terdapat rhesusnya memiliki perbedaan. Diketahui bahwa jika ingin melakukuan transplantasi organ, hendaknya dicari yang benar-benar sesuai guna meminilisir reaksi penolakan organ donor pada tubuh pasien. Setelah beberapa lama dirawat pasca operasi, ada hal yang mengejutkan dalam penemuan tim dokter, yaitu golongan darah pasien berubah menjadi O positif. Disini biasa dilihat bahwa golongan darah pasien tetap O, hanya saja yang awalnya pasien bergolongan darah O rhesus negatif, berubah menjadi rhesus positif.



Kesimpulan :
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :

  1. Golongan darah  berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya dibagi menjadi empat bagian yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. 
  2. Apabila darah + anti A mengalami penggumpalan dan darah + anti B tidak menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah A.
  3. Apabila darah + anti B tidak menggumpal dan darah + anti B mengalami penggumpalan maka golongan darah orang tersebut adalah B. 
  4. Apabila darah + anti A dan darah + anti B mengalami penggumpalan maka golongan darah orang tersebut adalah AB. 
  5. Apabila darah + anti A dan darah + anti B tidak menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah O. 
  6. Golongan darah terbanyak yaitu golongan darah O sebanyak 36,67 %, kemudian golongan darah A sebanyak 33,33 %, golongan darah B sebanyak 26,67 % dan golongan darah AB sebanyak 3,33 %.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar